Setiap kali kupas bawang, pasti air mata mengalir? Saatnya kamu coba trik anti drama berikut ini!
Kupas bawang adalah pekerjaan dapur paling ditakuti banyak orang. Tak heran, karena saat bawang dikupas dan diiris, gas sulfur dilepaskan ke udara dan langsung menyerang mata. Akibatnya, mata terasa perih dan mengeluarkan air mata.
Namun, kabar baiknya: kamu tidak harus menderita setiap kali ingin memasak. Dengan beberapa trik sederhana dan bahan dapur yang sudah kamu miliki, sesi kupas bawang bisa berjalan lebih nyaman dan tanpa drama.
Artikel ini akan membahas 5 trik yang benar-benar bekerja, dan pastinya aman serta mudah diterapkan siapa saja di rumah.
Dinginkan Bawang Sebelum Dikupas untuk Kurangi Gas Penyebab Perih

Trik pertama ini sederhana tapi sangat efektif: dinginkan bawang di kulkas sebelum di kupas. Metode ini membuat senyawa sulfur dalam bawang lebih lambat bereaksi ketika di potong.
Cukup simpan bawang di kulkas selama 15–30 menit sebelum di gunakan. Kamu bisa juga memasukkannya ke dalam freezer selama 5–10 menit jika terburu-buru. Tapi jangan terlalu lama agar teksturnya tidak membeku dan berubah saat di iris.
Baca Juga: Cabai Awet Tanpa Kulkas: Trik Sederhana yang Jarang Diketahui!
Transisi dari bawang panas ke bawang dingin memberi efek nyata. Saat kamu mulai mengupasnya, mata tetap segar dan tidak terasa pedih. Bahkan, kamu bisa mengirisnya lebih cepat karena bawang menjadi sedikit lebih keras.
Teknik ini cocok bagi kamu yang sering masak pagi-pagi dan tidak mau ribet dengan mata perih saat terburu-buru. Hemat waktu, dan lebih nyaman saat memasak.
Dan ya, ini 100% alami—tanpa perlu alat tambahan. Bahkan chef profesional juga menggunakan trik ini!
Kupas Bawang di Dekat Kipas atau Aliran Udara Mengalihkan Gas ke Arah Lain

Banyak orang belum tahu kalau arah gas dari bawang bisa di alihkan. Inilah mengapa menggunakan kipas angin saat mengiris bawang sangat membantu.
Kipas akan meniupkan gas sulfur menjauh dari wajahmu. Kamu bisa arahkan kipas kecil ke area tangan saat mengiris. Atau, buka jendela dan berdiri dekat ventilasi dapur agar sirkulasi udara bekerja maksimal.
Jika punya exhaust fan, nyalakan selama proses memotong bawang. Bahkan metode sederhana seperti kipas tangan atau duduk dekat AC portable juga bisa membantu.
Transisi dari dapur tertutup ke ruang terbuka bisa membuat proses kupas bawang lebih nyaman. Mata tidak terasa perih, dan kamu bisa menyelesaikan pekerjaan dapur lebih cepat.
Trik ini juga cocok untuk dapur kos yang sempit. Tidak perlu beli alat khusus—cukup manfaatkan kipas seadanya.
Gunakan Pisau Tajam agar Bawang Tidak Menghancurkan Jaringan Sel
Salah satu penyebab utama air mata saat kupas bawang adalah pisau tumpul. Ketika pisau tumpul di gunakan, jaringan sel bawang lebih banyak rusak. Akibatnya, gas sulfur lebih banyak di lepaskan ke udara.
Pisau tajam justru memotong dengan bersih dan minim tekanan. Ini mengurangi jumlah gas yang keluar dan membuat proses kupas bawang lebih bersih, rapi, dan bebas air mata.
Pastikan pisau selalu di asah secara berkala. Kamu bisa menggunakan batu asahan atau alat pengasah modern yang banyak di jual online.
Gunakan juga teknik memotong yang tepat: iris bagian ujung terlebih dahulu, lalu potong separuh sebelum mengupas bagian kulit.
Dengan pisau tajam, kamu tak hanya menghindari air mata, tapi juga membuat irisan bawang lebih cantik. Cocok untuk kamu yang suka plating makanan atau jualan makanan rumahan.
Bahkan untuk pemula, memotong bawang dengan pisau tajam terasa lebih mudah dan minim frustrasi. Jadi, investasi pada pisau bagus akan sangat berharga!
Kupas Bawang di Bawah Air Menghambat Penyebaran Gas ke Udara
Jika kamu butuh solusi cepat dan langsung, kupas bawang di bawah air mengalir atau rendaman air bisa menjadi pilihan.
Air bertindak sebagai penghalang yang mengurangi pelepasan gas sulfur ke udara. Kamu bisa merendam bawang selama beberapa menit sebelum mengupas, atau langsung mengupasnya di bawah air keran yang mengalir.
Saat di potong, gas dari bawang akan larut ke dalam air, bukan ke udara. Ini membuat mata tetap nyaman dan bebas perih.
Metode ini juga membuat kulit bawang lebih mudah di kelupas. Jadi kamu mendapat dua keuntungan sekaligus: tidak perih dan kupas lebih cepat.
Transisi dari teknik kering ke teknik basah memang sedikit basah-basahan, tapi hasilnya sepadan. Pastikan saja pisau tidak licin saat di gunakan.
Jika kamu pakai wastafel yang dalam, kamu bisa rendam seluruh bawang, lalu kupas di dalam baskom air. Cocok untuk kamu yang masak dalam jumlah banyak.
Pakai Kacamata Pelindung: Tampak Konyol Tapi Efektif!

Kalau kamu benar-benar sensitif terhadap bawang, pakai kacamata pelindung dapur bisa jadi solusi jitu.
Kacamata ini bekerja dengan cara menghalangi gas sulfur menyentuh mata secara langsung. Ada banyak jenis kacamata dapur yang bisa di beli online—bahkan ada yang bentuknya lucu dan stylish.
Jika tak punya kacamata khusus, kamu bisa gunakan kacamata renang atau bahkan snorkeling. Memang terlihat aneh, tapi mata kamu akan sangat berterima kasih.
Transisi dari “nangis-nangis kupas bawang” ke “senyum sambil motong bawang” bisa langsung terasa.
Trik ini cocok di gunakan saat kamu harus memotong bawang dalam jumlah besar—misalnya untuk acara, catering, atau jualan frozen food.
Tips tambahan: pastikan kacamata terpasang rapat tanpa celah. Karena gas bawang bisa tetap masuk dari samping jika ada celah udara.
Masak Tanpa Air Mata Itu Mungkin, Asal Tahu Triknya
Kupas bawang tak harus berakhir dengan mata perih dan air mata mengalir. Dengan lima trik di atas—mulai dari mendinginkan bawang, menggunakan kipas, hingga memakai pisau tajam—aktivitas dapur jadi lebih nyaman.
Kamu tidak perlu beli alat mahal atau teknologi canggih. Sebagian besar solusinya sudah ada di rumah. Kuncinya adalah mengetahui penyebab mata perih dan bagaimana cara sederhana mengatasinya.
Jadi, sebelum kamu memutuskan menyerah dan beli bawang yang sudah di kupas di pasar, coba dulu trik-trik ini. Siapa tahu, kegiatan masakmu jadi lebih seru dan tidak penuh air mata lagi!