Di Balik Sederhana, Jogja Sembunyikan Rasa yang Luar Biasa
Ketika kamu jalan-jalan ke Jogja, kebanyakan orang pasti langsung mencari gudeg, kopi joss, atau bakpia sebagai “kuliner wajib.”
Namun, di balik makanan-makanan mainstream itu, ada banyak tempat makan yang tersembunyi atau hidden gem kuliner dan justru jadi favorit warga asli Jogja.
Sebagai orang yang sudah lebih dari 20 tahun menjelajah rasa dan berburu kuliner lokal di seluruh Indonesia, saya tahu satu hal penting:
rasa paling otentik sering kali tersembunyi di sudut kota yang tidak ramai turis.
Di artikel ini, saya akan ajak kamu menjelajahi 7 tempat makan di Jogja yang bisa di bilang “hidden gem.”
Tak banyak yang tahu, namun semua yang pernah mencicipinya hampir selalu ingin kembali.
Bersiaplah menemukan rasa yang sederhana, hangat, dan bikin hati nyaman—seperti Jogja itu sendiri.
1. Warung Makan Ijo Royo-Royo – Sambal Ijo yang Meledak di Lidah

Mari kita mulai dari Pogung, sebuah daerah yang di kenal sebagai kantong mahasiswa UGM.
Di sanalah tersembunyi Warung Ijo Royo-Royo, tempat makan sederhana yang setia menyajikan sambal hijau pedas segar dan ayam goreng renyah setiap hari.
Meskipun tempatnya tidak mencolok, warung ini selalu ramai saat jam makan siang.
Kenapa? Karena rasa sambalnya punya karakter kuat, tidak cuma pedas, tapi juga seimbang dengan keasaman dan gurih dari tomat hijau yang segar.
Sajian nasi hangat, lalapan segar, dan ayam goreng yang garing menyatu sempurna di mulut.
Bahkan, banyak dosen, pegawai kampus, hingga alumni yang rela kembali ke sini setiap berkunjung ke Jogja.
Karena itulah, tempat ini pantas jadi pembuka daftar hidden gem Jogja.
📍 Jl. Pandega Marta, Pogung
💰 Harga: Rp12.000–20.000
2. Sate Kambing Sor Talok – Lembut, Berbumbu, dan Sangat Memikat

Tak jauh dari pusat kota, tepatnya di daerah Banguntapan, kamu akan menemukan sebuah warung sederhana bernama Sate Kambing Sor Talok.
Meskipun tidak berada di lokasi wisata, tempat ini punya daya tarik yang sangat kuat.
Sate kambing di sini di sajikan dengan bumbu minimalis, namun dagingnya sangat empuk dan juicy.
Aroma arang yang menempel di setiap tusukan sate membuatnya semakin nikmat.
Sebagai pelengkap, ada sambal kecap pedas dan irisan tomat segar yang memperkaya rasa.
Menariknya lagi, mereka tetap mempertahankan cara memasak tradisional sejak puluhan tahun lalu.
Inilah salah satu alasan mengapa banyak orang menyebut sate ini “sate terbaik di Jogja yang nggak masuk Instagram.”
📍 Dusun Talok, Banguntapan
💰 Harga: Rp25.000–35.000
3. Mie Ayam Tumini – Porsinya Gede, Rasa Makin Greget

Berbicara soal mie ayam di Jogja, nama Mie Ayam Tumini sudah seperti legenda.
Meski sudah banyak yang membahas, tetap saja tidak semua wisatawan tahu cara menuju ke tempat ini.
Berbeda dari mie ayam pada umumnya, Tumini menyajikan kuah yang super kental, manis gurih, dengan topping ayam melimpah.
Mienya kenyal dan porsinya bisa dua kali lipat mie ayam biasa—sangat cocok untuk kamu yang doyan makan banyak.
Aroma kuahnya begitu khas, dan setiap sendok selalu bikin nagih.
Kamu harus rela antre, tapi percayalah: setelah satu gigitan, kamu akan tahu kenapa tempat ini tidak pernah sepi.
📍 Jl. Imogiri Timur No.187, Giwangan
💰 Harga: Rp12.000
4. Warung Bakmi Pak Pele – Tradisi Rasa di Tengah Kota

Malam hari di Jogja akan lebih lengkap kalau kamu mencoba Bakmi Jawa—dan salah satu yang terbaik ada di Warung Pak Pele.
Warung ini berada di pojok Alun-Alun Utara, dan biasanya buka menjelang malam.
Bakmi godhog di sini dimasak di atas anglo arang, membuat aroma asapnya meresap ke dalam kuah dan telur bebek.
Setiap mangkuk dimasak satu per satu, jadi kamu harus sabar menunggu, tapi hasilnya tidak mengecewakan.
Lebih dari sekadar makanan, ini adalah pengalaman rasa yang penuh nostalgia.
📍 Timur Alun-Alun Utara (dekat SMAN 1 Jogja)
💰 Harga: Rp20.000–25.000
5. Lesehan Mbok Jamu – Masakan Rumahan Rasa Nyata
Berada di gang sempit dekat Pasar Beringharjo, Mbok Jamu menyajikan menu yang membuat kamu merasa makan di rumah sendiri.
Menunya harian, tapi semua dibuat dengan hati.
Mulai dari sayur lodeh, sambal goreng tempe, hingga gudeg kering—semua disajikan dalam nampan dan kamu tinggal pilih.
Harganya sangat bersahabat, dan porsinya cukup besar.
Yang paling menarik, pengunjungnya didominasi oleh warga lokal, bukan turis.
Dan itu jadi bukti rasa yang sesungguhnya.
📍 Jl. Dagen, dekat Pasar Beringharjo
💰 Harga: Rp10.000–25.000
6. Warung Sop Senerek Bu Atmo – Hangat di Perut, Hangat di Hati
Jika kamu mencari makanan yang ringan namun mengenyangkan, sop senerek adalah pilihan yang tepat.
Makanan khas Magelang ini bisa kamu temukan di Jogja, tepatnya di warung Bu Atmo.
Kuahnya bening, isiannya melimpah: kacang merah, daging sapi empuk, wortel, dan bayam.
Rasanya bersih dan cocok untuk makan siang setelah seharian berjalan-jalan.
Ditambah lagi, suasana warungnya tenang dan bersih.
Cocok buat kamu yang ingin makan dengan suasana “rumah nenek.”
📍 Jl. Surami No.7, Jetis
💰 Harga: Rp15.000
7. Angkringan Lek Man – Tempat Nongkrong Legendaris Sejak Dulu
Kalau belum duduk di angkringan, kamu belum benar-benar ke Jogja.
Dan dari sekian banyak angkringan, Lek Man tetap tak tergantikan.
Nasi kucing, sate usus, gorengan, hingga kopi joss (kopi hitam dengan arang menyala) jadi menu wajib.
Satu porsi kecil, tapi rasanya nggak kalah dari makanan mahal.
Duduk di tikar pinggir jalan sambil ngobrol, kamu akan merasakan “Jogja” dalam arti sesungguhnya.
📍 Belakang Stasiun Tugu Jogja
💰 Harga: Rp2.500–10.000
❓ FAQ: Tempat Makan Hidden Gem di Jogja
Q1: Apa semua tempat ini buka setiap hari?
Sebagian besar buka tiap hari, meskipun beberapa tutup saat hari libur atau hari besar.
Q2: Apakah semua tempat ini halal?
Ya, semua makanan dalam daftar ini halal dan aman untuk muslim.
Q3: Apakah hidden gem ini ramah kantong?
Sangat ramah kantong. Bahkan beberapa di antaranya punya harga di bawah Rp15.000.
Q4: Bagaimana cara menemukan tempat tersembunyi seperti ini?
Gunakan Google Maps, atau tanya warga lokal. Mereka akan senang memberi tahu.
Q5: Apakah tempat ini cocok untuk keluarga?
Ya, kebanyakan tempat bersifat santai dan bisa dinikmati segala usia.
Jogja yang Sebenarnya Ada di Sudut yang Sepi
Jogja selalu punya cara membuat orang jatuh cinta—bukan hanya lewat pemandangan dan suasananya, tetapi juga lewat piring sederhana di warung pinggir jalan.
Di balik tempat makan yang tidak masuk list “kuliner populer,” justru di sanalah Jogja menyimpan jiwanya.
Kalau kamu punya rekomendasi kuliner tersembunyi lainnya, yuk share di kolom komentar!
Dan kalau artikel ini bermanfaat, bagikan ke teman-temanmu yang akan berkunjung ke Jogja.